Patung Budha tidur terlihat Budha menopang kepalanya dengan tangan yang menandakan peristirahatan. Tangan kanan disamping tubuh juga menggambarkan Budha telah mencapai nirwana, maka dari itu tidak semua vihara bisa memiliki patung ini.
Patung ini diakui sebagai salah satu patung Budha tidur paling besar di Asia, tepatnya berada di urutan ketiga setelah Thailand dan nepal. Patung ini memiliki panjang 22m, lebar 6m, dan tinggi 4,5m.
Patung Budha tidur dicat emas mengkilat menggambarkan wafatnya Sidharta Gautama. patung jujga dibuat menghada arah selatan yang dianggap kiblatnya umat Budha.
Kolam Segaran memiliki luas 6,5 hektar, panjang 375m, lebar 175m dan kedalaman 2,80m. Sekeliling kolam bersusun batu bata setebal kurang lebih 1,60 meter.
Konon Kolam kuno ini baru diketemukan Maclain Pont seorang Insinyur di
bidang Gula yang tertarik pada arkeologi pada tahun 1926 dalam keadaan
tertimbun tanah.
Diduga kolam ini mempunyai beberapa fungsi sebagai tempat rekreasi Raja,
waduk air, dan ada yang menyebutnya sebagai salah satu telaga. Kolam
Segaran kuno yang dibangun pada abad ke 14 ini juga berfungsi untuk
mengatasi banjir dan mengelola perairan masyarakat Trowulan.
Hebatnya di bawah kolam ini terdapat semacam gorong - gorong air atau
terowongan air yang cukup besar beberapa tempat, untuk mengatur masuk
dan keluarnya air. Sekarang, kolam ini tidak lagi menjadi tempat pemandian, melainkan menjadi tempat bersantai dan memancing bersama keluarga.
Candi Brahu tersusun dari batu bata. Candi ini memiliki langgam pemujaan Budha. Tingginya 25,7 meter dan
ukuran panjang candi 15 cm dan lebarnya 22, 5 meter merupakan candi
tertinggi di Jawa Timur. Candi ini posisinya menghadap ke arah Barat.
Candi Bajang Ratu berada tak jauh dari lokasi candi Tikus, kurang lebih sekitar 600 meter
dari candi Tikus. Candi yang terletak di dukuh Kraton ini masih belum
diketahui pasti tentang fungsinya. Menurut keterangan dari museum
disebutkan bahawa relief pada candi menggambarkan tentang tradisi
Ruwatan.
Namun beberapa pendapat lain mengatakan bahwa candi Bajang ratu ini
merupakan pintu gerbang kerajaan Majapahit. Ditilik dari fungsi candi
diperkirakan candi ini dibangun untuk menghormati Raja Jayanegara. Nama
Bajang Ratu, artinya bajang adalah kerdil atau masih kecil. Sesuai
dengan kisah pada versi kitab Pararaton bahwa Prabu Jayanegara
dinobatkan menjadi Raja saat masih bajang atau kecil.
Candi Tikus dulunya ditemukan menjadi sarang tikus. Bentuk candi yang unik dan dikelilingi kolam ini ditemukan dalam keadaan
tertimbun tanah. Para pakar arkeologi mengemukakan beberapa pendapat,
ada yang menyebut candi ini sebagai tempat pertirtaan keluarga Raja
dan kolam permandian, ada pula sebagian yang mengatakan menjadi
tempat pengelolaan sumber air untuk keperluan rakyat Trowulan.
Bangunan candi Tikus ini berukuran 29. 5 meter x 28. 25 meter berbentuk
segi empat. Keunikan lain yaitu terdapat pancuran yang terbuat dari
batu andhesit berbentuk teratai pada setiap sisi dinding kolam. Kemudian
di tengah bangunan candi yang berbentuk menara dengan puncak yang
datar. Lalu pada bagian sisi kaki dinding terdapat 17 pancuran air
berbentuk bunga teratai.





No comments:
Post a Comment