Anda dapat temukan rumah makan berjejer di depan Kolam Segaran. Menunya,
tentu saja khas Mojokerto seperti ikan wader, nasi panas, lalapan,
sambal tomat, dan sebutir kelapa muda.
Kuliner yang khas di Trowulan
adalah Sambel Wader, yaitu iwak wader (ikan kecil yang ada di sungai)
digoreng dan disajikan bersama sambal dan lalapan. Selain itu tentu juga
ada kuliner Jawa Timur lain seperti Soto Dhok dan Rawon. Harganya cukup
murah kurang dari Rp10.000,00.
Trowulan
Wednesday, February 13, 2013
Tempat wisata
Patung Budha tidur terlihat Budha menopang kepalanya dengan tangan yang menandakan peristirahatan. Tangan kanan disamping tubuh juga menggambarkan Budha telah mencapai nirwana, maka dari itu tidak semua vihara bisa memiliki patung ini.
Patung ini diakui sebagai salah satu patung Budha tidur paling besar di Asia, tepatnya berada di urutan ketiga setelah Thailand dan nepal. Patung ini memiliki panjang 22m, lebar 6m, dan tinggi 4,5m.
Patung Budha tidur dicat emas mengkilat menggambarkan wafatnya Sidharta Gautama. patung jujga dibuat menghada arah selatan yang dianggap kiblatnya umat Budha.
Kolam Segaran memiliki luas 6,5 hektar, panjang 375m, lebar 175m dan kedalaman 2,80m. Sekeliling kolam bersusun batu bata setebal kurang lebih 1,60 meter.
Konon Kolam kuno ini baru diketemukan Maclain Pont seorang Insinyur di bidang Gula yang tertarik pada arkeologi pada tahun 1926 dalam keadaan tertimbun tanah.
Diduga kolam ini mempunyai beberapa fungsi sebagai tempat rekreasi Raja, waduk air, dan ada yang menyebutnya sebagai salah satu telaga. Kolam Segaran kuno yang dibangun pada abad ke 14 ini juga berfungsi untuk mengatasi banjir dan mengelola perairan masyarakat Trowulan.
Hebatnya di bawah kolam ini terdapat semacam gorong - gorong air atau terowongan air yang cukup besar beberapa tempat, untuk mengatur masuk dan keluarnya air. Sekarang, kolam ini tidak lagi menjadi tempat pemandian, melainkan menjadi tempat bersantai dan memancing bersama keluarga.
Candi Brahu tersusun dari batu bata. Candi ini memiliki langgam pemujaan Budha. Tingginya 25,7 meter dan ukuran panjang candi 15 cm dan lebarnya 22, 5 meter merupakan candi tertinggi di Jawa Timur. Candi ini posisinya menghadap ke arah Barat.
Candi Bajang Ratu berada tak jauh dari lokasi candi Tikus, kurang lebih sekitar 600 meter dari candi Tikus. Candi yang terletak di dukuh Kraton ini masih belum diketahui pasti tentang fungsinya. Menurut keterangan dari museum disebutkan bahawa relief pada candi menggambarkan tentang tradisi Ruwatan.
Namun beberapa pendapat lain mengatakan bahwa candi Bajang ratu ini merupakan pintu gerbang kerajaan Majapahit. Ditilik dari fungsi candi diperkirakan candi ini dibangun untuk menghormati Raja Jayanegara. Nama Bajang Ratu, artinya bajang adalah kerdil atau masih kecil. Sesuai dengan kisah pada versi kitab Pararaton bahwa Prabu Jayanegara dinobatkan menjadi Raja saat masih bajang atau kecil.
Candi Tikus dulunya ditemukan menjadi sarang tikus. Bentuk candi yang unik dan dikelilingi kolam ini ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah. Para pakar arkeologi mengemukakan beberapa pendapat, ada yang menyebut candi ini sebagai tempat pertirtaan keluarga Raja dan kolam permandian, ada pula sebagian yang mengatakan menjadi tempat pengelolaan sumber air untuk keperluan rakyat Trowulan.
Bangunan candi Tikus ini berukuran 29. 5 meter x 28. 25 meter berbentuk segi empat. Keunikan lain yaitu terdapat pancuran yang terbuat dari batu andhesit berbentuk teratai pada setiap sisi dinding kolam. Kemudian di tengah bangunan candi yang berbentuk menara dengan puncak yang datar. Lalu pada bagian sisi kaki dinding terdapat 17 pancuran air berbentuk bunga teratai.
Patung ini diakui sebagai salah satu patung Budha tidur paling besar di Asia, tepatnya berada di urutan ketiga setelah Thailand dan nepal. Patung ini memiliki panjang 22m, lebar 6m, dan tinggi 4,5m.
Patung Budha tidur dicat emas mengkilat menggambarkan wafatnya Sidharta Gautama. patung jujga dibuat menghada arah selatan yang dianggap kiblatnya umat Budha.
Kolam Segaran memiliki luas 6,5 hektar, panjang 375m, lebar 175m dan kedalaman 2,80m. Sekeliling kolam bersusun batu bata setebal kurang lebih 1,60 meter.
Konon Kolam kuno ini baru diketemukan Maclain Pont seorang Insinyur di bidang Gula yang tertarik pada arkeologi pada tahun 1926 dalam keadaan tertimbun tanah.
Diduga kolam ini mempunyai beberapa fungsi sebagai tempat rekreasi Raja, waduk air, dan ada yang menyebutnya sebagai salah satu telaga. Kolam Segaran kuno yang dibangun pada abad ke 14 ini juga berfungsi untuk mengatasi banjir dan mengelola perairan masyarakat Trowulan.
Hebatnya di bawah kolam ini terdapat semacam gorong - gorong air atau terowongan air yang cukup besar beberapa tempat, untuk mengatur masuk dan keluarnya air. Sekarang, kolam ini tidak lagi menjadi tempat pemandian, melainkan menjadi tempat bersantai dan memancing bersama keluarga.
Candi Brahu tersusun dari batu bata. Candi ini memiliki langgam pemujaan Budha. Tingginya 25,7 meter dan ukuran panjang candi 15 cm dan lebarnya 22, 5 meter merupakan candi tertinggi di Jawa Timur. Candi ini posisinya menghadap ke arah Barat.
Candi Bajang Ratu berada tak jauh dari lokasi candi Tikus, kurang lebih sekitar 600 meter dari candi Tikus. Candi yang terletak di dukuh Kraton ini masih belum diketahui pasti tentang fungsinya. Menurut keterangan dari museum disebutkan bahawa relief pada candi menggambarkan tentang tradisi Ruwatan.
Namun beberapa pendapat lain mengatakan bahwa candi Bajang ratu ini merupakan pintu gerbang kerajaan Majapahit. Ditilik dari fungsi candi diperkirakan candi ini dibangun untuk menghormati Raja Jayanegara. Nama Bajang Ratu, artinya bajang adalah kerdil atau masih kecil. Sesuai dengan kisah pada versi kitab Pararaton bahwa Prabu Jayanegara dinobatkan menjadi Raja saat masih bajang atau kecil.
Candi Tikus dulunya ditemukan menjadi sarang tikus. Bentuk candi yang unik dan dikelilingi kolam ini ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah. Para pakar arkeologi mengemukakan beberapa pendapat, ada yang menyebut candi ini sebagai tempat pertirtaan keluarga Raja dan kolam permandian, ada pula sebagian yang mengatakan menjadi tempat pengelolaan sumber air untuk keperluan rakyat Trowulan.
Bangunan candi Tikus ini berukuran 29. 5 meter x 28. 25 meter berbentuk segi empat. Keunikan lain yaitu terdapat pancuran yang terbuat dari batu andhesit berbentuk teratai pada setiap sisi dinding kolam. Kemudian di tengah bangunan candi yang berbentuk menara dengan puncak yang datar. Lalu pada bagian sisi kaki dinding terdapat 17 pancuran air berbentuk bunga teratai.
koleksi T.Museum
Di dalam museum ini 80% koleksinya merupakan barang peninggalan era Majapahit. Di dalam museum ini juga terdapat koleksi relief dan patung - patung yang menggambarkan kegiatan perdagangan dengan pedagang China.
Patung Wishnu menaiki Garudanya
Patung - patung yang ada di museum
Patung yang ada di depan museum
Salah satu relief di museum Trowulan
Wednesday, February 6, 2013
T.Museum (Trowulan Museum)
Museum Trowulan didirikan tahun 1987. Museum ini dibangun untuk menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang ditemukan di sekitar Trowulan. Trowulan juga tempat bersejarah yang berkaitan dengan sejarah kerajaan Majapahit. Museum ini terletak di tepi barat kolam Segaran.
Reruntuhan kota kuno di Trowulan ditemukan pada abad ke-19. Sir Thomas Stamford Raffles melaporkan keberadaan reruntuhan candi yang terbesar pada kawasan seluas beberapa mil yang ditumbuhio hutan jati yang lebat. Museum ini didirikan oleh Henri Maclaine Pont. Bangunan museum ini mencangkup lahan seluas 57.625 meter persegi. Lokasi ini diusulkan untuk menjadi kawasan Warisan Dunia UNESCO.
Sekarang museum ini tidak hanya memamerkan dan menjaga barang - barang bersejarah Majapahit, tetapi juga menampilkan berbagai temuan arkeologi yang ditemukan di seluruh Jawa Timur. Mulai dari era Airlangga, Kediri hingga era Singasari dan Majapahit.
Di antara koleksi museum ini terdapat salah satu koleksi terkenal, yakni arca raja Airlangga yang digambarkan sebagai dewa Wishnu tengah mengendarai Garuda, dari Candi Belahan. Sebuah arca bersayap yang dianggap sebagai perwujudan raja Blambangan legendaris, Menak Jinggo. Bagian dari bangunan candi yang ditemukan dari situs di Ampelgading Malang. Sebuah patung yang menggambarkan kisah Samodramanthana, atau "Pengadukan Lautan Susu" yang terukir sangat indah.
Reruntuhan kota kuno di Trowulan ditemukan pada abad ke-19. Sir Thomas Stamford Raffles melaporkan keberadaan reruntuhan candi yang terbesar pada kawasan seluas beberapa mil yang ditumbuhio hutan jati yang lebat. Museum ini didirikan oleh Henri Maclaine Pont. Bangunan museum ini mencangkup lahan seluas 57.625 meter persegi. Lokasi ini diusulkan untuk menjadi kawasan Warisan Dunia UNESCO.
Sekarang museum ini tidak hanya memamerkan dan menjaga barang - barang bersejarah Majapahit, tetapi juga menampilkan berbagai temuan arkeologi yang ditemukan di seluruh Jawa Timur. Mulai dari era Airlangga, Kediri hingga era Singasari dan Majapahit.
Di antara koleksi museum ini terdapat salah satu koleksi terkenal, yakni arca raja Airlangga yang digambarkan sebagai dewa Wishnu tengah mengendarai Garuda, dari Candi Belahan. Sebuah arca bersayap yang dianggap sebagai perwujudan raja Blambangan legendaris, Menak Jinggo. Bagian dari bangunan candi yang ditemukan dari situs di Ampelgading Malang. Sebuah patung yang menggambarkan kisah Samodramanthana, atau "Pengadukan Lautan Susu" yang terukir sangat indah.
Trowulan, majapahit ancient city
Menjadi pusat kerajaan terbesar di Nusantara, tidak heran kalau Trowulan memiliki keistimewaan dari pada kecamatan lain di Mojokerto. Trowulan banyak menyimpan peninggalan sejarah Majapahit dan memiliki patung Budha tidur terbesar ke-3 di dunia.
Trowulan terletak sekitar 15 km sebelah barat Mojokerto, Jawa Timur, berada di sisi jalan raya Yogya-Surabaya. Trowulan memiliki sekitar puluhan situs sejarah dengan luas sekitar 100 km persegi, seperti bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakanan peninggalan Majapahit.
Koordinat Trowulan adalah 7°28'48"S 112°22'12"E / 7.480°LS 112.370°BT. Trowulan merupaka bekas ibu kota kerajaan Majapahit.
Trowulan terletak sekitar 15 km sebelah barat Mojokerto, Jawa Timur, berada di sisi jalan raya Yogya-Surabaya. Trowulan memiliki sekitar puluhan situs sejarah dengan luas sekitar 100 km persegi, seperti bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakanan peninggalan Majapahit.
Koordinat Trowulan adalah 7°28'48"S 112°22'12"E / 7.480°LS 112.370°BT. Trowulan merupaka bekas ibu kota kerajaan Majapahit.
Subscribe to:
Comments (Atom)











